Jumat, 28 Maret 2008

69

Assalamualaikum WR.WB.
Mau cerita tentang apaan yach. Tentang pengalaman jatuh cinta ajah ya pak. Kayaknya itu yang paling enak dech untuk di omongin. Kalau anak remaja cerita tentang seorang cowok\cewek yang dia suka atau pacar, di jamin ngak akan pernah habisnya. Saya akan mencoba cerita pengalaman saya tentang jalan cinta saya (duch bahasanya). Mau cerita dari mana ya pak enaknya. Waktu SMA ajah kali yach…!!!
Putih abu-abu, yuph itulah dambaan semua siswa termasuk saya. Kenapa yah,ya karena kalau sudah memakai seragam putih abu-abu akan kelihatan lebih dewasa, mungkin dengan memakai seragam tersebut lebih banyak pengalaman, salah satunya jatuh cinta.hehe.. : p
Pertama kali pacaran sech waktu kelas 3 SMA. Waktu itu ada seorang cewek yang menyatakan cinta kepada aku. Seneng sech, jarang-jarang gitu ada cewek yang berani nembak (menyatakan cinta) kepada seorang cowok. Alasannya gengsi lah atau apa lah. Yaph namanya aku sebut saja dengan Mrs. D, biar rahasia dikit. Mrs. D ini orangnya ngak cakep-cakep banget sech, Cuma manieeeeezzz banget. Kita sech jarang ketemuan atau aku ngapel setiap malam minggu. Paling kalau ke rumah Mrs. D ini minggu pagi, pulangnya kalau sudah sore. Tapi, kalau saya ngak ke rumahnya kita berhubungan dengan cara SMS-an atau telepon baik ke rumah atau ke HP-nya. Pokoknya kalau sudah jam 9 malam, pasti aku yang telepon ke rumahnya. Kita berbicara ngak bisa ngabisin waktu singkat, paling sedikit setengah jam, itu kalau dia sakit atau si Mrs. D ini sedang ada keperluan seperti besok ada ulangan, maklumlah Mrs. D ini juga kan masih sekolah. Biasanya kalau kita ngobrol di telepon bisa ngabisin waktu satu jam, malah pernah sampai-sampai satu setengah jam. Gila ngak tuch, tapi buat anak seusiaku atau yang sedang jatuh cinta, itu sih biasa. Malah bisa dibilang kurang. hehe….
Waktu berjalan dengan cepat, aku sudah ngejalanin hubungan dengan Mrs. D yang hampir satu bulan ini tanpa diketahui oleh orang tua, baik bapak ataupun ibu. Begitulah orang tua, kalau orang tua pengertian,bisa di perbolehkan. Tapi, kalau ngak boleh pasti ceramah dech, ngak boleh lah, dibilang masih kecil lah, belum bisa nyari duitlah. Memangnya orang pacaran pengen nikah apa sampe segitunya. Kita kan pengen tahu gimana rasanya pacaran. Namanya juga anak muda, rasa tahunya besar banget. (Bener ngak pak.?..iya gitu pak..bilang iya..).
Suatu pagi dihari yang cerah, masih di bulan yang sama sech yang sedang aku ceritakan. Orang tuaku ngomel-ngomel ngak karuhan, kayak orang kesetanan. Ngak tau ada masalah apa yang jelas kayaknya akibat kelakuan aku dech. Yaph, ternyata semua ramalanku benar. Aku Tanya ada apa, ibuku bilang kalau tagihan telepon rumah bulan sekarang besar banget, ngak seperti biasanya. Ya iyalah, gimana ngak besar kalau telepon setiap hari dan waktunya pun ngak Cuma ngabisin waktu 15 menit atau 20 menit tapi 1 jam. Habis dech dimarahin, dan yang lebih geger lagi kalau aku ketahuan selama ini memakai telepon untuk menelepon Mrs. D yang tak laen adalah kekasihku sendiri. (pacar gitu ajah bilang, pke kekasihku segala)
Hari demi hari yang kita lewati tanpa di ketahui oleh orang tuaku ternyata musnah begitu saja dengan adanya tagihan telepon rumah. Dan ternyata ngak sampai disitu ajah, yang lebih mengejutkan lagi bahwa bukan orang rumah yang tahu kabar itu, sampai sadaraku di Jakarta pun mengetahuinya. Malu dech aku ini, kayak di bom bardir sama orang tuaku. Saudaraku sampai punya saran kalau telepon lebih baik diputus ajah. Aku ngak tahu mesti bilang apa, tapi aku berharap bahwa telepon tak di putus sama orang tuaku. Akhirnya telepon pun tak jadi di putus..slamat…slamat… gak lama setelah itu aku akhirnya putus dengannya…sediiiiiihhhhh…..

Tidak ada komentar: